Menjadi santri adalah sebuah perwujudan peribahasa 'Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian'. Banyak ujian yang harus dilalui ketika menjadi santri. Mulai dari ujian fisik, ujian akal, hingga ujian mental. Tak ada hal menarik ketika menjadi santri jika hanya dilihat dari sebelah mata.
Semua hal tersebut adalah perjalanan dalam rangka menuju masa depan yang baik.
Para santri memulai hari dengan menjalankan ibadah sholat tahajud berjamaah sejak jam 3 pagi. Kemudian sampai jam 6, mereka keluar dari masjid dan bersiap-siap untuk sekolah. Kegiatan pembelajaran tersebut diawali dari jam 07.30 dengan sholat dhuha berjamaah dan berakhir sebelum waktu ashar tiba. Dari ashar hingga menjelang waktu maghrib, para santri menjalani aktivitas olahraga. Selanjutnya, di waktu malam, mereka mengaji dan belajar kitab kuning.
Beberapa kitab yang dipelajari santri selama di pondok adalah sebagai berikut :
Kitab Aqidah:
✓Matan Aqidatul Awwaam
✓Nuuruzdzdolaam Syarh Aqidatul Awwaam
Kitab Fiqih:
✓Matan Safinatun-Najaa
✓Kaasyifatus-Sajaa Syarah Safinatun-Najaa
✓Matan Taqriib
✓Tadzhiib Syarah Taqriib
Kitab Akhlaak:
✓Washooyal-Aabaa' Lil-Abnaa'
✓Akhlak Lil Baniin
✓Matan Ta'limul-muta'allim
Kitab Tafsiir:
✓Tafsiir Jalalain
Kitab Bahasa Arab:
✓Matan Jurumiyyah
✓Nahwu Wadhih
✓Amtsilah Tashrifiyyah
✓Duruusul-Lughoh
✓Kamus Mahmud Yunus Arab-Indo
✓Kamus Oemar Bakri Arab-Inggris-Indo
Kitab Hafalan:
✓Majmuu'ah (buku saku)
Tak hanya belajar kitab kuning, di malam Ahad para santri juga ada jadwal mahadharah. Muhadharah adalah praktik public speaking untuk mengasah kemampuan berbicara para santri di depan umum. Mereka mendapatkan jadwal untuk berpidato di hadapan santri lain dengan bahasa yang telah ditentukan. Sementara untuk malam Ahad di pekan terakhir dalam sebulan, ada jadwal nonton bareng film-film islami yang mendukung pembelajaran selama di pondok.
Dengan jadwal yang padat tersebut, semoga para santri dapat istiqomah dan kuat dalam menjalani proses pendidikan selama di pesantren.





Tidak ada komentar:
Posting Komentar