Hari Jum'at, tanggal 22 September 2022, tepatnya pukul 13.30 setelah selesai makan siang, tiga orang santri masuk ke dalam ruang kantor yayasan (foundation office), mereka adalah Yahya Ayyas Al Muhandis (XII), Aslam Jafni Jauzi (XII), dan M Rizqi Saputra (XII). Di dalam kantor yayasan terdapat seorang yang telah menunggu mereka. Beliau adalah salah satu dari anggota yayasan, Bang Andika. Beliau merupakan mentor dari tiga orang santri tersebut. Tiga orang santri itu lalu duduk di bangku yang telah tersedia di dalam ruangan, lalu mereka menyiapkan laptopnya masing-masing. Tidak ketinggalan, Yahya pun membawa secangkir kopi untuk menambah kesan nyaman di dalam ruangan.
Setelah semua laptop masing-masing santri telah menyala dan semua perlengkapan telah disipkan, mereka lalu membuka aplikasi yang bernama 'Bursa Efek Indonesia'. Nah, udah ketebak mereka mau ngapain, kan? Yups ... tepat sekali! Mereka akan belajar berinvestasi di pasar modal.
Mungkin banyak dari Anda semua mengira bahwa seorang santri itu hanya cuma bisa ngaji, baca kitab, dan sholawatan saja. Menjadi santri tidak akan mengenal dunia luar dan akan ketinggalam zaman. Sering sekali seorang santri itu disebut sebagai seorang yang gaptek alias gak paham teknologi. Ketika Anda masih berfikir bahwa santri itu tidak mengenal teknologi dan tidak mengenal dunia digital, Maka hal itu merupakan sebuah kesalahan.
Di Pondok Pesantren Orenz Miftahul Barokah ini, santri tidak hanya diajarkan ilmu agama saja, namun disini juga dibekali ilmu umum dan sekaligus ilmu bisnis. Nah, sebagai salah satu bentuk pengajaran ilmu bisnis disini, yang ingin kita bahas kali ini adalah ilmu berinvestasi saham. Tentu saja yang diajarkan adalah yang syariah ya.
"Saham merupakan bukti kepemilikan seseorang, santri, atau kelompok, terhadap satu perusahaan terbuka. Jadi, dengan memiliki saham tersebut, maka kita sudah dapat dianggap sebagai pemilik perusahaan," ungkap Bang Andika saat menjelaskan tentang pengertian saham.
Tujuan diadakannya kelas saham di Pondok Pesantren Orenz Miftahul Barokah adalah untuk mendidik santri agar memiliki keahlian di bidang wirausaha. Kemudian memiliki pengetahuan tentang literasi keuangan dan investasi.
Zaman dulu, informasi tentang pasar saham tertutup dan tidak dapat diketahui oleh kalangan yang luas. Namun saat ini, anak-anak milenial, ibu rumah tangga, karyawan, santri, dapat berinvestasi saham dengan modal yang kecil, mulai dari Rp100.000 saja.
Para santri, terutama kelas XII, memiliki antusias yang cukup tinggi dalam belajar investasi saham. Hal ini tentu saja karena keinginan belajar mereka yang sangat kuat dan harapan membangun cita-cita yang tinggi.
Dalam belajar berwirausaha, khususnya berinvestasi saham, trik terpenting yang harus dilakukan agar berhasil adalah terus menerus belajar dan tidak mudah putus asa, tertutama ketika kondisi sedang menurun.
Dengan program kelas saham ini, diharapkan para santri memiliki pengetahuan yang lebih luas sesuai dengan yang diharapkan bersama.
(ditulis oleh Abi Aquila Muhan, Kelas XI)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar